Monday, July 15, 2019

Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3


Arduino Mega 2560 R3 merupakan sebuah  modul mikrokontroller berbasis ATmega2560. Arduino Mega 2560 R3 memiliki jumlah pin terbanyak dari semua papan pengembangan Arduino. Pin-pin tersebut bekerja pada tegangan 5V, dan setiap pin dapat menyediakan atau menerima arus sebesar 20mA, dan memiliki tahanan pull-up sekitar 20-50k ohm (secara default dalam posisi disconnect). Nilai maximum adalah 40mA, yang sebisa mungkin dihindari untuk menghindari kerusakan chip mikrokontroller. Arduino Mega 2560 R3 seperti pada Gambar 1.1 memiliki 54 pin digital input/output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM 8 bit, 16 pin sebagai input analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroller. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC – DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya. Dari Gambar 1.1, diperlukan supply tegangan 7-12V agar arduino mega 2560 R3 dapat bekerja. Spesifikasi Arduino Mega 2560 R3 ditunjukan pada Tabel 1.1.
Gambar 1.1 Pinout Arduino Mega 2560 R3

Arduino Mega 2560 R3 berbeda dari papan sebelumnya, karena versi terbaru sudah tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Tapi, menggunakan chip Atmega 16U2 (Atmega 8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Arduino Mega 2560 R3 memiliki resistor penarik jalur HWB 8U2 ke Ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU.


Arduino Mega 2560 Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut :
1.    Pinout : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada papan. Di masa depan, shield akan kompatibel baik dengan papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5 Volt dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada dua pin yang tidak terhubung, yang disediakan sebagai spare jika suatu waktu dibutuhkan.
2.      Sirkuit RESET.
3.      Chip ATmega16U2 menggantikan chip Atmega 8U2.

Tabel 1.1 Spesifikasi Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3

Nama
Spesifikasi
Tegangan Operasi
 5V
Tegangan Input (disarankan)
7-12V
Batas Tegangan Input 
6-2OV
Pin Digital I/O 
54 buah (di mana 15 pin output PWM)
Pin Analog Input
16
Arus DC per I/O Pin 
20 mA
Arus DC untuk pin  3.3V
50 mA
Flash Memory 
256 KB, dimana 8 KB digunakan oleh bootloader
SRAM
8 KB
EEPROM
4 KB
Clock
16 MHz
Berat
37 g


Daya dan Proteksi Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3

Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengahnya terminal positif ke ke jack sumber tegangan pada papan. Jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor POWER.
Papan Arduino ATmega 2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 Volt sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka, pin 5 Volt mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator tegangan akan mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt. Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut :
  1. VIN : Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.
  2. 5V : Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3,3V secara langsung tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino.
  3. 3V3 : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA. 
  4. GND : Pin Ground.
  5. IOREF: Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada microcontroller. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.
Arduino Mega 2560 memiliki polyfuse reset yang melindungi port USB komputer Anda dari hubungan singkat dan arus lebih. Meskipun pada dasarnya komputer telah memiliki perlindungan internal pada port USB mereka sendiri, sekring memberikan lapisan perlindungan tambahan. Jika arus lebih dari 500 mA dihubungkan ke port USB, sekring secara otomatis akan memutuskan sambungan sampai hubungan singkat atau overload dihapus/dibuang.

Input/Output Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3

Masing-masing dari 54 digital pin pada Arduino Mega dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode() , digitalWrite() , dan digitalRead(). Arduino Mega beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (yang terputus secara default) sebesar 20 – 50 kilo ohms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus, antara lain :
1.      Pin Serial : yang digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin-pin serial RX dan TX tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2
2.      Eksternal Interupsi : Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubah nilai. Pin-pin tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3.
3.      SPI: Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library. Pin SPI juga terhubung dengan header ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan Arduino Uno, Arduino Duemilanove dan Arduino Diecimila. Pin-pin tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.4.
4.      LED: Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino ATmega LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED menyala (ON), dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam (OFF).
5.      TWI: Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL). Yang mendukung komunikasi TWI menggunakan Wire library. Perhatikan bahwa pin ini tidak di lokasi yang sama dengan pin TWI pada Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila.

Tabel 1.2 Pin serial Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3
Nomor Pin
Nama Pin
Peta Nama Pin
2
PE0 (RXD0/PCINT8)
Digital pin 0 (RX0)
3
PE1 (TXD0)
Digital pin 1 (TX0)
12
PH0 (RXD2)
Digital pin 17 (RX2)
13
PH1 (TXD2)
Digital pin 16 (TX2)
45
PD2 (RXDI/INT2)
Digital pin 19 (RX1)
46
PD3 (TXD1/INT3)
Digital pin 18 (TX1)
63
PJ0 (RXD3/PCINT9)
Digital pin 15 (RX3)
64
PJ1 (TXD3/PCINT10)
Digital pin 14 (TX3)

Tabel 1.3 Pin ekstenal interupsi Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3
Nomor Pin
Nama Pin
Peta Nama Pin
6
PE4 (OC3B/INT4)
Digital pin 2 (PWM)
7
PE5 (OC3C/INT5)
Digital pin 3 (PWM)
43
PD0 (SCL/INT0)
Digital pin 21 (SCL)
44
        PD1 (SDA/INT1)       
Digital pin 20 (SDA)
45
PD2 (RXDI/INT2)
Digital pin 19 (RX1)
46
PD3 (TXD1/INT3)
Digital pin 18 (TX1)
  
Tabel 1.4 Pin SPI Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3
Nomor Pin
Nama Pin
Peta Nama Pin
19
PB0 (SS/PCINT0)
Digital pin 53 (SS)
20
PB1 (SCK/PCINT1)
Digital pin 52 (SCK)
21
PB2 (MOSI/PCINT2)
Digital pin 51 (MOSI)
22
PB3 (MISO/PCINT3)
Digital pin 50 (MISO)

Arduino Mega 2560 memiliki 16 pin sebagai analog input, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan pin AREF dan fungsi Analog Reference(). Ada beberapa pin lainnya yang tersedia, antara lain: AREF sebagai Referensi tegangan untuk input dan RESET sebagai Jalur LOW yang digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) microcontroller. Jalur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.

Komunikasi Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3

Arduino Mega 2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan microcontroller lainnya. Arduino mega 2560 R3 menyediakan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5 Volt). Sebuah chip ATmega 16U2 (ATmega 8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang terdapat pada papan digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer, untuk sistem operasi Windows masih tetap memerlukan file inf, tetapi untuk sistem operasi OS X dan Linux akan mengenali papan sebagai port COM secara otomatis. Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui chip USB-to-serial yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial seperti pada pin 0 dan 1).
Sebuah Software Serial library memungkinkan untuk komunikasi serial pada salah satu pin digital Mega 2560. ATmega 2560 juga mendukung komunikasi TWI dan SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk Wirelibrary digunakan untuk menyederhanakan penggunaan bus TWI. Untuk komunikasi SPI, menggunakan SPI library.

Perangkat Lunak (IDE) Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3

Integrated Development Environment (IDE) Arduino merupakan aplikasi yang mencakup editor, compiler, dan uploader dapat menggunakan semua seri modul keluarga Arduino, seperti Arduino Duemilanove, Uno, Bluetooth, Mega. Kecuali ada beberapa tipe board produksi Arduino yang memakai microcontroller di luar seri AVR, seperti mikroprosesor ARM. Saat menulis kode program atau mengkompilasi modul hardware Arduino tidak harus tersambung ke PC atau Notebook, walaupun saat proses unggahan ke board diperlukan modul hardware.
IDE Arduino juga memiliki keterbatasan tidak mendukung fungsi debugging hardware maupun software. Proses kompliasi IDE Arduino diawali dengan proses pengecekan kesalahan sintaksis sketch, kemudian memanfaatkan pustaka Proscessing dan avr – gcc sketch dikompilasi menjadi berkas object, lalu berkas-berkas object digabungkan oleh pustaka Arduino menjadi berkas biner. Berkas biner ini diunggah ke chip microcontroller via kabel USB, serial port DB9, atau Serial Bluetooth.
Compiler IDE Ardunino juga memanfaatkan pustaka open source AVRLibc sebagai standar de-facto pustaka referensi dan fungsi register microcontroller AVR. Pustaka AVRLibc ini sudah disertakan dalam satu paket program IDE Arduino. Meskipun demikian, kita tidak perlu mendefinisikan directive#include dari pustaka AVRLibc pada sketch karena otomatis compiler me-link pustaka AVRLibc tersebut.
Ukuran berkas biner HEX hasil kompilasi akan semakin besar jika kode sketch semakin kompleks. Berkas biner memiliki ekstensi .hex berisi data instruksi program yang biasa dipahami oleh microcontroller target. Selain itu, port pararel juga bisa dipakai untuk mengunggah bootloader ke microcontroller. Meskipiun demikian, cara ini sudah jarang digunakan karena sekarang hampir tidak ada mainboard PC yang masih menyediakan port pararel, dan pada notebook juga sudah tidak menyertakan port pararel.

No comments:

Mikrokontroller Arduino Mega 2560 R3

Arduino Mega 2560 R3 merupakan sebuah   modul mikrokontroller berbasis ATmega2560. Arduino Mega 2560 R3 memiliki jumlah pin terbanyak d...