Kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai UPS. Namun untuk tulisan yang pertama ini hanya akan dibahas sedikit sebagai pengantar tentang UPS.
UPS atau lengkapnya Uninterrupted Power Supply merupakan suatu perangkat yang memiliki battery sebagai penyimpan daya yang menjadi backup ketika supply listrik utama padam. UPS biasa digunakan untuk peralatan-peralatan yang harus selalu tersuplay listrik walaupun sumber listrik baik dari PLN atau lainya padam.
Jika kita lihat topologi UPS secara umum seperti gambar dibawah, maka UPS memiliki bagian bagian sebagai berikut :
1. Breaker
2. Filter dan Proteksi
3. Rectifier
4. Battery
5. Inverter
6. Static Switch
7. Isolation Transformer
8. Output Filter
Namun bagian-bagian diatas tersebut bisa saja ada perbedaan tergantung Merek dan Type UPS.
Dalam kondisi normal atau Main supply baik dari PLN atau sumber lainnya, Energy dari sumber tegangan listrik AC dikonversi menjadi DC dan diteruskan secara bersamaan ke Inverter dan Battery. Kondisi tersebut agar battery selalu dalam kondisi full charging sehingga diharapkan selalu siap untuk mendukung beban listrik yang dibutuhkan jika suatu waktu terjadi kegagalan pada Main supply.
Meskipun prinsip dan operasi UPS terlihat sederhana, persyaratan agar UPS memiliki kehandalan (reliability) yang baik diperlukan design dan manufkatur dengan teknologi yang cangging dan pengalaman yang mumpuni. Diperlukan waktu yang cukup lama dalam merancang UPS agar handal dari segi kemampuan, pasar penjualan, dan aman bagi pengguna.
Pemilihan UPS yang bagus dan cocok dengan aplikasi yang kita butuhkan memang kadang terlihat gampang-gampang susah, hal tersebut perlu disesuaikan dengan parameter-parameter sistem yang diperlukan oleh pengguna. Namun yang pasti spesifikasi UPS yang dibutuhkan tergantung ukuran beban listrik yang diperlukan pengguna, walaupun kadang dilebihkan 50% dari beban yang dibutuhkan sebagai proteksi, toleransi dan untuk keperluan ekspansi jika kedepannya diperlukan.
No comments:
Post a Comment